Kalau dilihat dari sisi peringkat, hingga sekarang film animasi Doraemon tetap menempati urutan teratas (kedua atau ditonton sekitar tiga juta pemirsa) sebagai film yang paling banyak ditonton pemirsa televisi usia lima sampai empat belas tahun. Meski telah ditayangkan RCTI selama lebih dari tahun, popularitas Doraemon tampaknya belum terkalahkan oleh film-film animasi yang bertema sejenis. Sukses Doraemon diikuti dengan penayangan film animasi bertema serupa yang dikemas dalam berbagai bentuk. Misalnya yang berkaitan dengan kenakalan anak yang khas seperti tokoh Nobita dalam Doraemon muncul antara lain lewat film animasi berjudul Chibi Maoko Chan dan Crayon Sincan. Chibi Maoko Chan pada setiap episodenya mengisahkan soal anak perempuan yang duduk di kelas tiga SD, Maruko. Ia digambarkan sebagai anak yang cenderung malas, suka terlambat datang ke sekolah, dan tidak rapi. Maruko seperti juga Nobita, kerap kena marah ibunya. Dia sering kali melalaikan hal yang dianggapnya penting, seperti meletakkan baju kotor di tempatnya, dan ogah-ogahan membuat pekerjaan rumah. Sementara soal keajaiban seperti kantong ajaib milik si kucing bernama Doraemon yang bisa mengeluarkan barang apa saja dalam kemasan yang berbeda juga muncul beberapa film animasi lainnya. Misalnya, Creamy Mami yang berkisah tentang seorang gadis tomboi dengan tongkat ajaibnya. Alat tersebut bisa mengubahnya menjadi seorang penyanyi. Ada lagi film animasi Mingky Momo, tentang seorang gadis yang punya kekuatan sihir. Kelebihan itu membuatnya bisa tampil menjadi beberapa karakter dengan kemampuan yang berbeda-beda pula. Film animasi lainnya yang menggunakan tokoh kucing sebagai jagoannya, antara lain Cyborg Kurochan. Kalau Doraemon memiliki kantong ajaib, Kurochan baru mendapatkan kekuatannya setelah ia diubah menjadi ciborg oleh seorang ilmuwan jahat, Dr. Go. Percobaan Dr. Go gagal, karena Kurochan tidak berubah menjadi cyborg yang kejam, tetapi justru kucing terkuat dengan senjata yang tersembunyi dalam tubuhnya. Walau para saingannya semakin banyak dan beragam, namun sebagai sebuah tontonan televisi, kedudukan Doraemon belum tergeser. "Doraemon tetap diminati pemirsa. Hasil survei menyebutkan sekitar 60 persen lebih pemirsa menonton Doraemon", kata Ananto Prabowo dari bagian program RCTI.
Kamis, 25 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar