Saat ini, kesempatan bagi perempuan untuk berkiprah di bidang apa saja terbuka sama luasnya dengan kaum pria dan tidak ada diskriminasi dalam hal apa pun. Namun, tidak diingkari dalam kenyataannya masih banyak kaum perempuan yang belum menikmati apa yang telah diperjuangkan Ibu Kartini dengan susah payah. Hal ini terbukti dengan masih banyak kaum perempuan yang menjadi korban kekerasan, baik dalam rumah tangga atau keluarga maupun Hal itu disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda DIY Ir. Tri Harjun Ismaji M.Sc. pada puncak peringatan hari Kartini tahun 2007 Pemprop DIY di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Sabtu (21/4). Menurut ketua panitia Ny. Hj. Nuri Hastuti Tri Harjun Ismaji, panitia hari Kartini yang terdiri lima komponen, yaitu TP PKK DIY, BKOW DIY, Dharma Pertiwi Korcab DIY dan Bhayangkari DIY telah mengadakan beberapa kegiatan yang disesuaikan tema peringatan tahun ini, yaitu dengan ”Semangat Kartini Kita Tingkatkan Kepedulian Sosial”. Pada kesempatan itu dibacakan pula riwayat hidup R.A. Kartini oleh Ny. Megawati Dahlan Thaib, serta mementaskan drama musikal oleh anak-anak korban gempa dari Dusun Sabrang, Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul asuhan Yayasan Teratai Putih PKK DIY. Dikatakan Gubernur DIY, tindakan kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga (KDRT), masih dianggap oleh sebagian orang merupakan masalah intern keluarga bersangkutan. Sehingga tidak jarang kekerasan yang terjadi justru ditutup-tutupi. Belum lagi mereka yang menjadi korban trafficking terorganisir, sebagai dampak tingginya tuntutan kebutuhan hidup. Adanya UU Nomor 23/2004 diharapkan dapat melindungi kaum perempuan pun belum sepenuhnya berjalan sebagaimana mestinya. Untuk itu, gubernur berharap agar hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi kaum perempuan untuk mampu mencari solusi dan keluar dari berbagai masalah tersebut.
Rabu, 24 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar